Valentine's Day Pumping Heart

:::: TENTANG TAKDIR :::::



Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan istrinya, saat membuka sebuah bungkusan. Ada mainan pikirnya. Tapi dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan, “Awas ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati ada perangkap tikus di dalam rumah!”

Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah, mengangkat kepalanya dan berkata. ‘Ya, maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu memang ini masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tidak ada masalah. Jadi jangan buat aku sakit kepala lah.”

Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, “Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di dalam rumah!”
...
‘Wah aku menyesal dengan kabar ini.” Si kambing menghibur dengan penuh simpati. “Tetapi tidak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdo’a. Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam do’a-do’aku!”

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu.
‘Oh! Sebuah perangkap tikus?” jadi saya dalam bahaya besar ya?” kata lembu sambil ketawa, berteleran air liur.

Jadi tikus itu kembalilah ke rumah dengan kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.

Malam tiba, dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menagkap mangsa. Istri petani berlari melihat apa saja yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematok tangan istri petani itu. Petani iktu bergegas membawanya ke rumah sakit.

Si istri kembali ke rumah dengan tubuh mungil, demam. Dan sudah menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat pertama adalah memberikan sup ayam segar yang hangat. Petani itupun mengasah pisaunya, dan pergi ke kandang, ,mencari ayam untuk bahan supnya.

Tapi, bisa itu sungguh jahat, si istri tak kunjung sembuh. Banyak tetangga yang datang membesuk dan tamupun tumpah ruah ke rumahnya. Iapun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa kambing di kandang itu dijadikan gulai. Tapi itu tidak cukup, bisa itu tak dapat taklukan. Si istri meninggal, dan orang orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan. Tak ada cara lain, lembu di kandang itupun dijadikan makananuntuk puluhan rakyat dan peserta selamatannya.

=>Kawan, apabila kamu dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu pikir itu masalah itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada “perangkap tikus” di dalam rumah, seluruh “ladang pertanian” ikut menanggung resikonya. Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan daripada kebaikanya.

:::::: ANAK KU ADALAH MADUKU ::::::



Panggil aja aku nur,aku menikah dengan duda yang jauh lebih tua dengan diriku dan mempunyai 1 anak cewek yang beda 7 tahun dari diriku bernama maya,

Aku sangat sayang sama maya,karena ku anggap dia anak Piatu apa pun yang di lakukan tak pernah sekalipun aku melarang atau memarahi,tp karena sering aKu manja maya menjadi gadis yang liar dan susah di atur,di saat maya berumur 21 tahun dan aku 28 tahun,kejadian yang tak kami Inginkan telah terjadi,suamiku meninggal karena serangan Jantung,aku begitu terpukul.

Setelah kematian ayahnya,maya semakin menjadi Gadis liar dan nakal dia sudah Tidak pernah lgi menggap aku sebagai ibunya lagi,hingga di tahun ke dua kepergian suamiku,maya pun menikah dan tinggal ikut suaminya di luar jawa.dan aku pun menikah Dengan lelaki duda tanpa anak.

4 tahun pernikahan kami,tiba tiba maya datang ke rumah kami mengabarkan kalau dia sudah bercerai dengan suami dan ingin mencari kos2 an di kota kami,krn aku begitu sayang sama dia aku halangi dia berniat demikian, aku suruh maya tinggal bersama aku dan suamiku.

5 tahun pernikahan kami,tanda tanda kehamilan tak pernah kami dapati,aku sudah periksa ke dokter tap dokter mengatakan kandungan sehat,tp sayang suamiku tak pernah mau Periksa ke dokter..

Hingga kabar mengejutkan itu pun akhirnya aku dengar,Maya hamil karena suamiku,sungguh aku tak percaya dengan apa yang terjadi tp ini benar2 telah terjadi,ku lihat wajah maya tanpa beban dosa sedikitpun,tidak demiikian dengan suamiku dia berkali kali meminta maaf terhadap ku dan memohon jangan pernah tinggalkan dia,

Pernikahan itu pun di gelar,Aku hanya bisa diam di kamar dan meratapi ini semua air mata ini jatuh tampa henti,Ingin aku pergi dan meninggalkan suamiku,tp melihat penyesalan suamiku yang begitu dalam dan tak sanggup kehilangan aku,itu yang menjadi piikiranku.

"jika mama pergi meninggalkan papa,lebih baik aku tak menikah i maya,karena cInta ini hanya milik mama,kami melakukan itu hanya sekali di saat Aku pulang dalam keadaan mabuk,pada waktu mama pulang ke rumah Ibu dulu,maaf in aku ma sungguh maaf in aku lebih baik kehilangan segalanya,dri pada kehiilangan mAma.." kata suamiku.
Hati ini menangis pilu hati bagikan di tusuk tombak yang amat tajam dengan kejadian ini tapi lagi lagi hatiku kecilku pun menuntut aku menjadi seorang yang IKLAS,,

Di saat malam pertama mereka ku lihat maya memeluk mesra suamiku di depanku.mencium dan memeluk suami ku di depanku hati ini bagaikan mati karena sakit hati yang aku alami.

Setelah sekian bulan perut maya semakin membesar,suamiku sudah tak pernah menjamahku sama sekali,karena maya akan marah besar jika melihat suamiku mendekatiku,,

Air mata ini sudah kering,jiwa ini sudah tenang Karena hanya keiklasan yang bisa membuat aku bertahan sampi saat saat ini.

Sepulang dari pengajian ku dapati rumah kami sepi,Tetangga mengatakan kalau maya dan suami lagi pergi ke Pasar malam untuk jalan2,tiba2 tlp rumah berdering dan ternyata polisi mengabarkan suami dan maya kecelekaan di tubruk mobil dari belakang,tangan dan kaki ini lemas seketika,dengan tergesa gesa aku bergegas ke rumah sakit,maya luka parahh kakiNya harus di amputasi dan bayi dalam kandungan harus segera Di ambil walapun masih berumur 8 bulan.karena kekurangan darah,ku sumbangkan darah ini untuknya ,dalam doaku semoga anakku maya baik2 saja sedangkan suamiku hanya luka memar Di beberapa bagian badan saja,

"Maafkan aku ibu" ucapan yang telah lama tak pernah aku dengar dari maya,aku beGitu terharu pada akhirnya anaku memanggil ibu walaupun bukan darah dagingKu,dia Katakan dia tak mau menjalani oprasi pemotongan ke Dua kakinya,dia hanya pesan "bu,belum sekalipun aku Membahagiakanmu,ini semua teguran dari Tuhan untuku,Maafkan aku sebelum kepergianku ku ingin minta tolong sekali lagi,titip anaku Sayangi dia seperti kau menyayangiku,dia bukan anak Suami ibu,Dia anak lelaki yang tak pernah jelas keberadaanya,aku mengenal dia di BAR,setelah mengetahui aku hamil dia menghilang dan terpaksa aku mengaku ini anak suami ibu,sekali lagi maaf bu" dan tangan maya pun lemas Dan dingin,secepatnya para dokter pun melakukan oprasi pengangkatan bayi,setelah bayi itu lahi maya pun telah berpulang ke pangkuan sang khalik,kini bayi laki laki berwajah bule itu pun ku gendong,suamiku pun baru tau,kalau bayi itu bukan darah dagingya,

Kini kamii pun hidup bertiga,kami pun bahagia menyangi dan merawat bayi laki2 yang lucu itu seperti darah daging kami sendiri.Karena kami tidak akan mempunyai kesempatan mempunyai anak,Karena suami yang di nyatakan Mandul oleh sang dokter.

~TAMAT~

NIB : KITA TIDAK AKAN PERNAH TAHU,KEBAHAGIAAN ITU KAPAN AKAN DATANG,JIKA HATI IKLAS,ITULAH YANG BIKIN HIDUP KITA TENANG DAN TENTRAM..

:::: KAU KORBANKAN NYAWAMU DEMI ANAKMU INI IBU :::::



Alkisah di suatu desa ada seorang ibu yang sudah tua hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya telah lama meninggal karena sakit. Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya itu.
Ternyata anaknya mempunyai tabiat yang buruk, yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam, sehingga membuat ibunya sering menangis meratapi nasibnya yang malang.

Ibu itu sering berdoa kepada Tuhan, “Tuhan, tolonglah Engkau mau menyadarkan anakku yang kusayangi, supaya ia tidak berbuat kejahatan lebih banyak lagi. Aku sudah tua dan aku ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati.”
Namun, semakin lama anak itu semakin larut dalam perbuatan jahatnya. Sudah sangat sering ia masuk keluar penjara karena kejahatan yang dilakukannya. Suatu hari ia kembali mencuri di sebuah rumah seorang penduduk. Sialnya, ia bernasib malang dan akhirnya ia tertangkap oleh penduduk yang kebetulan lewat. Kemudian ia dibawa menghadap raja untuk diadili, sesuai dengan kebiasaan di kerajaan itu. Setelah ditimbang berdasarkan perbuatannya, maka tanpa ampun si anak dijatuhi hukuman pancung.
Pengumuman akan hal ini disebarkan ke seluruh desa. Hukuman pancung akan dilakukan keesokan harinya di depan rakyat tepat pada saat lonceng gereja berdentang menandakan pukul enam pagi. Berita hukuman pancung ini juga sampai ke telinga si ibu. Dia menangis sambil meratapi anaknya yang ia kasihi. Sambil berlutut, ia berdoa kepada Tuhan, “Tuhan, ampunilah anak hamba. Biarlah hamba-Mu yang sudah tua dan renta ini yang memikul dosa dan kesalahannya.”

Dengan tertatih-tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya jangan sampai di hukum pancung, namun keputusan sudah bulat. Si anak harus menjalani hukumannya. Dengan hati yang hancur, si ibu pulang ke rumah. Dia tidak berhenti berdoa supaya anaknya diampuni. Karena kelelahan dia tertidur dan dalam tidurnya ia kemudian bertemu dengan Tuhan.
Keesokan harinya, di tempat yang sudah disediakan, rakyat berbondong-bondong datang untuk menyaksikan hukuman pancung itu. Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan si anak sudah pasrah dengan nasibnya. Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, tanpa terasa, ia menyesali perbuatannya. Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Namun, sampai waktu yang ditentukan, lonceng tidak juga berdentang.
Suasana mulai berisik. Sudah lewat lima menit dari waktunya. Akhirnya ditemuilah petugas yang bertugas membunyikan lonceng di gereja. Petugasnya pun mengaku heran, karena sudah sejak tadi ia menarik tali lonceng, namun suaranya tidak ada.
Ketika mereka semua masih terheran-heran,tiba-tiba dari tali yang dipegangnya mengalir darah yang datangnya dari atas, berasal dari rumah lonceng di atas gedung gereja. Dengan hati yang berdebar-debar semua orang menantikan ketika beberapa orang naik ke atas untuk menyelidiki sumber darah itu.
Tahukah Anda apa yang sebenarnya terjadi? Ternyata dalam lonceng besar itu ditemukan tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Ibu tua itu yang berada dalam lonceng tersebut sedang memeluk bandul di dalam lonceng yang mengakibatkan lonceng tak berbunyi. Sebagai gantinya kepala ibu tua itu yang setiap kali terbentur kepada dinding lonceng sehingga hancur.

Seluruh orang yang menyaksikan merasa ngeri melihat pemandangan yang menyedihkan itu, sehingga mereka meneteskan air mata. Sementara anak lelaki itu memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan. Dia menyesali dirinya yang selama ini hanya dapat membuat hati ibunya kecewa.
Ternyata, pada malam sebelumnya, si Ibu dengan susah payah menaiki rumah lonceng dan masuk ke dalam lonceng itu untuk dapat memeluk bandulnya, agar lonceng tidak dapat berdentang, sehingga anaknya tidak perlu dipancung.

Demikian, sangat jelas kasih seorang Ibu untuk anaknya. Walaupun betapa jahatnya si anak. Marilah kita dapat menunjukkan kasih sayang kita terhadap orangtua masing-masing selagi kita masih mampu karena sesungguhnya mereka adalah sumber kasih sayang hidup kita.
~TAMAT~

:::: KEJAM NYA SEORANG ANAK ::::



"IBUKU MALANG"


Ibuku buta sebelah matanya, aku sangat malu dan sangat membencinya. Dia memasak dikantin sekolah untuk murid-murid dan guru-guru guna mencukupi kebutuhan dirinya dan diriku. Suatu hari saat aku masuk sekolah dia mendatangiku dan mengucap salam kepadaku. Aku begitu malu didepan teman-temanku, bagaimana dia bisa melakukan itu kepadaku dihadapan teman-temanku. Lalu aku abaikan dia dan melemparkan pandangan benci kepadanya sambil berlari.

Besoknya salah seorang temanku mengejekku dengan berkata “heh ibumu hanya punya sebelah mata” Saat itu ingin mati aku rasanya, dan ingin ibuku itu hilang dan pergi dari kehidupanku. Lalu aku bertengkar dengan ibuku seraya mengatakan: “kalau ibu hanya menjadi bahan tertawaan teman-temanku mengapa ibu tak mati saja” Ibuku hanya diam dan tak menjawab makian yang aku tujukan kepadanya.Aku sama sekali tak memikirkan apa yang aku katakan kepadanya, karena saat itu aku sangat marah kepadanya karena memendam rasa malu. Dan aku juga tidak memperdulikan perasaannya terhadap makianku itu

Rasanya aku ingin keluar dari rumah ibuku. Jadi aku belajar dengan rajin agar aku dapat beasiswa keluar negeri dan meninggalkan ibuku yang buta itu.

Setelah lama berselang aku menikah, kubeli rumah dan aku hidup bahagia dengan mempunyai dua anak. Suatu waktu ibuku mengunjungiku, karena sudah bertahun-tahun dia tidak menemuiku dan tidak pernah bertemu dengan cucunya. Ketika dia memberi salam dan istriku membukakan pintu lalu anak-anakku menertawakannyakemudian takut karena melihat wajahnya yang hanya dengan satu mata. Lalu aku menemuinya diluar dan berteriak kepadanya: “betapa beraninya kamu kerumahku dan menakut-nakuti anak-anakku, pergi dari sini sekarang juga” Ibuku hanya menjawab: “ Maaf saya salah alamat dan kemudian dia pun pergi”

Suatu waktu ada undangan reuni sekolah dikirimkan kerumahku. Jadi aku berbohong kepada istriku dan aku bilang ada dinas keluar kota kepadanya. Usai reuni aku mampir kekampungku hanya untuk sekedar rasa ingin tahu. Kemudian salah seorang tetanggaku mengatakan kepadaku bahwa ibuku telah meninggal dunia

Aku tak terharu ataupun meneteskan airmata. Lalu tetanggaku itu menyerahkan sepucuk surat dari ibuku untukku. Lalu aku pun membuka dan membacanya:

Anakku tersayang, aku memikirkanmu setiap saat.
Maafkan aku telah datang kerumahmu dan menakut-nakuti anak-anakmu.
Aku kerumahmu karena kangen dan ingin melihat cucuku.
Walaupun kamu mengusirku tapi aku senang dapat melihatmu dan anak-anakmu.
Dan aku sangat bergembira setelah aku dengar engkau mau datang reuni.
Tapi sayangnya aku tidak bisa bangkit dari tempat tidurku untuk melihatmu.
Anakku, maafkan aku yang telah membuatmu malu sewaktu kita masih bersama.
Ketahuilah anakku, sewaktu kau masih kecil kau mengalami kecelakaan yang membuatmu kehilangan sebelah matamu.
Sebagai seorang ibu aku tidak bisa mendiamkan kamu tumbuh hidup hanya dengan satu mata saja.
Jadi aku donorkan mataku yang sebelah untukmu.
Aku sangat bangga pada anakku yang telah memperlihatkanku dunia baru untukku ditempatku dengan mata itu.
Bersama dengan cintaku.
IBUMU.

Akupun hanya bisa terkulai lemas memegang surat itu,MAAFKAN AKU IBU.

~TAMAT~